Baja Ringan Gorontalo – Gorontalo adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang lahir pada tanggal 5 Desember 2000[6]. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah yang berkenaan dengan Otonomi Daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia.
Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal pula dengan julukan “Kota Serambi Madinah”.
Provinsi Gorontalo terletak pada Semenanjung Gorontalo (Gorontalo Peninsula) di Pulau Sulawesi, tepatnya di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.133.237 jiwa (2016), dengan tingkat kepadatan penduduk 88 jiwa/km².[7]
Provinsi Gorontalo dihuni oleh ragam Etnis yang berbentuk Pohala’a (Keluarga), di antaranya Pohala’a Gorontalo (Etnis Hulontalo), Pohala’a Suwawa (Etnis Suwawa/Tuwawa), Pohala’a Limboto (Etnis Limutu), Pohala’a Bolango (Etnis Bulango/Bolango) dan Pohala’a Atinggola (Etnis Atinggola) yang seluruhnya dikategorikan kedalam suku Gorontalo atau Suku Hulontalo. Ditengarai, penyebaran Diaspora Orang Gorontalo telah mencapai 5 kali lipat dari total penduduknya sekarang yang tersebar di seluruh dunia. Baca Selengkapnya
Setelah Mengetahui seluk beluk daerah baja ringan di atas, sekarang kita bahas apa itu Baja Ringan , Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, akan tetapi kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Ada beberapa macam baja ringan yang dikelompokan berdasarkan nilai tegangan tariknya (tensile strength). Kemampuan tegangan tarik ini umumnya didasarkan pada fungsi akhir .
Baja Ringan Gorontalo – Sebagai contoh untuk produk structural seperti rangka atap baja ringan dengan tegangan tarik tinggi (G550). Namun untuk berbagai produk home appliances diperlukan baja ringan dengan tegangan tarik yang lebih rendah (G300, G250) yang lebih lentur dan lunak sehingga lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.
Pada umumnya, bahan baku adalah baja mutu tinggi dengan standar high tensile strength 550 Mpa (5500 kg/cm2). Kekuatan ini merupakan elemen dasar untuk kekuatan tarik baja ringan saat ini. Dengan kekuatan minimum G550, baja ringan tersebut memiliki kekuatan leleh minimum 550 Mpa. Dibuktikan dalam uji laboratorium tidak boleh putus saat ditarik dengan kekuatan 500 Mpa. Selain itu, baja tersebut juga memiliki modulus geser 80.000 Mpa dan modulus elastisnya 200.000 Mpa.
Baja Ringan Gorontalo – Meskipun lebih ringan dan tipis dari baja konvensional, dengan kuat tarik sebesar 550 Mpa baja ringan dapat dijadikan andalan untuk menopang beban struktur bangunan. Untuk fungsi non structural seperti penutup atap digunakan baja ringan kualitas G300.
Bagaimana dengan ketebalan ? Dipasaran umum ketebalannya berkisar antara 0,20 – 2,00 mm. Variasi ketebalan ini ditentukan oleh fungsi, seberapa besar beban yang ditopang dan ukuran bentang baja itu sendiri. Ketebalan yang lebih kecil dibanding dengan baja konvensional bertujuan untuk mengurangi beban struktur bangunan.
Kuda-kuda baja ringan mempunyai ketebalan antara 0,45 – 1,00 mm. Berbeda dengan kolom yang akan menopang beban yang lebih besar, ketebalannya kisaran antara 1,00 – 2,00 mm (profil C). Sedangkan untuk genteng metal ketebalannya 0,20 mm karena bisa dikatakan tidak memikul beban, dengan ketebalan tersebut sudah cukup memadai.
Baja tersusun dari besi dan karbon (Fe dan C). Apabila unsur tersebut bercampur dengan air dan udara akan timbul reaksi yang mendorong terjadinya karat. Maka perlu dilapisi antikarat. Pengaplikasian lapisan antikarat sangat penting untuk menjaga agar material awet dan tahan lama.
Baja Ringan Gorontalo – Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan.
Jenis coating pada yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau sering juga disebut sebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari : 96% zinc, 6% alumunium, dan 3% magnesium. Tebal coating dipasaran bervariasi, tergantung dari masing-masing produsen. Genset Gorontalo
35 comments
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]
[…] Baja Ringan Gorontalo […]